oleh: Julie Sukur
Paskah adalah sebuah peristiwa gerejawi yang memusatkan iman seluruh umat pada perjumpaan dengan Allah melalui Yesus Kristus.
Allah berkenan agar Yesus menampakkan diri bukan kepada seluruh bangsa melainkan, kepada saksi-saksi yang telah ditunjuk Allah seperti, Maria Magdalena dan murid-murid lainnya. Merekalah yang akhirnya berkata, “Aku telah melihat Tuhan”, artinya Yesus bangkit!Rasul Paulus mengatakan tentang “Kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita”. Maksudnya adalah kemuliaan Kristus yang ditunjukkan lewat peristiwa Paskah. Peristiwa kebangkitan Kristus itulah yang menjadi dasar iman Kristen, yaitu percaya kepada kebangkitanNya, percaya walau tidak melihat.
Itulah sebabnya kepada Thomas Yesus berkata, “Karena engkau telah melihat AKU, maka engkau percaya. Berbahagialah orang yang percaya walau tidak melihat” <Yoh20:29>. Dan ketika Yesus memperlihatkan tangan dan lambung bekas lubang penyalibanNYA, maka berkatalah Thomas, “Ya Tuhan dan Allahku” <Yoh20:28> tanpa sadar Thomas telah mengucapkan suatu pengakuan iman.
PERKI Hamburg, sebagai jemaat Kristen juga merayakan hari kebangkitan Yesus, dan sebagaimana lazimnya pada ibadah perayaan Paskah diadakan pula acara-acara seperti mencari telur bagi anak-anak Sonntagschule yang mereka lakukan dengan penuh sukacita. Tak ketinggalan pula Remaja/Pemuda dibawah pimpinan sdri. Theresia sebagai koordinatornya mengadakan acara yang disebut Thomasmesse.
Foto: Aditya Perdana
Thomasmesse adalah bagian dar ibadah gereja evangelisch/ökumenisch dimana dalam ibadah tersebut dibutuhkan aktivitas serta kreativitas para pengikutnya. Untuk itu, kami yang ikut dalam ibadah tersebut dibagi dalam beberapa grup. Setiap grup diberi tugas membahas ayat Alkitab dan dipentaskan dalam bentuk permainan Theater. Grup kami dibawah pimpinan Bpk. Pdt Andar Pasaribu mendapat tugas membahas 1. Kor. 15:5-11,yaitu perjumpaan Yesus dengan Kefas serta murid-murid lainnya serta pesan Paulus kepada jemaat di Korintus untuk tetap beriman dan percaya kepada injil.
Kita sekarang tentu tidak bisa berharap untuk mengalami perjumpaan atau penampakan Yesus seperti yang dialami Rasul Paulus dan para murid lainnya,namun kita pasti pernah, bahkan sering mengalami penampakan kasih karunia dan berkatNya dalam hidup kita.
Foto : Dini Sutanto
Inti dari pada permainan yang dibawakan oleh masing-masing grup yaitu, kubur yang kosong serta penampakanNya kepada orang-orang yang dikasihiNya.Yesus bangkit dan hidup, maut telah ditaklukkan dibawah kakiNya. Kebangkitan Kristus menjadi kebangkitan kita. Kita diselamatkan, ada masa depan yang tersedia bagi kita. Kita selamat bukan karena perbuatan baik kita, sebab itu tidak sia-sia jika tetap berpengharapan kepadaNya. “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang dan kasih karunia yang dianugerahkanNYA kepadaku tidak sia-sia…” <1. Kor. 15:10>.